Kriteria Evaluasi Bahasa Pemrograman
12 November 2016 Comments Konsep PemrogramanMahir Koding – Semakin hari, kita bisa memperhatikan semakin banyaknya bahasa-bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan dalam pembuatan ataupun pengembangan software. Hal ini tentu membuat kita dilema akan banyaknya pilihan bahasa pemrograman yang mau kita gunakan. Ada juga yang menanggapi hal ini sebagai arus positif menandakan dunia software development akan semakin cerah kedepannya. Dalam artikel kali ini saya akan mencoba menjabarkan apa saja sih “Kriteria Evaluasi Bahasa Pemrograman” agar kamu tidak salah pilih.
Memilih bahasa pemrograman sama seperti memilih baju, siapa saja bebas memilih baju A, baju B ataupun baju C tapi kembali lagi kepada manfaat dan dimana baju tersebut akan dipakai. Apakah dipakai saat hujan, saat siang bolong, saat acara pernikahan dan lain sebagainya. Memilih bahasa pemrograman yang sesuai pun wajib memperhatikan berbagai sudut pandang, bukan sekedar mengikuti “trend”. Jika salah dalam memilih bahasa pemrograman yang sesuai, bisa saja kita akan dipusingkan suatu hari karena program yang kita buat sudah mulai terasa berat, tidak mampu menangani request, akhirnya user pun merasa tidak nyaman dan siapa yang mau menggunakan software buatan kita?
A. Readability
Readability disini berarti sebuah bahasa pemrograman bisa dan mudah untuk dibaca serta dipelajari oleh user, baik itu programmer maupun user biasa setidaknya bisa mengerti algoritmanya. Jika ada bahasa pemrograman yang kurang user-friendly, siapa yang mampu mempelajari/menggunakannya? Readability adalah salah satu kriteria yang terpenting karena tingkat readability dari sebuah bahasa pemrograman akan mempengaruhi kecepatan proses development, maintenance, penambahan fitur dan tentunya mempermudah saat debugging.
Faktor-faktor yang mempengaruhi readbility :
- Simplicity
- Orthogonality
- Statement control
- Tipe data dan struktur data
- Syntax dan lexical convention
B. Writability
Writability artinya bahasa pemrograman dapat ditulis secara jelas, ringkas, cepat dan benar. Kalau perlu, pastikan bahasa pemrograman tersebut mendukung pemrograman berbasis object (OOP) yang mana akan sangat membantu proses development program dalam skala yang besar dan sangat kompleks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi writability :
- Simplicity
- Orthogonality
- Mendukung abstraksi
C. Reliability
Berbicara masalah reliability, tentunya kita akan membahas “keunggulan” dari bahasa pemrograman. Jika berbicara masalah keunggulan, pastikan kita akan bertanya-tanya dan mencari review terlebih dahulu masalah fitur-fitur apa saja yang patut kita jadikan referensi sebelum memilih bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang baik pastinya mempunyai fitur-fitur yang spesial, lain dari yang lain dalam membantu proses development. “Kalau fiturnya biasa-biasa saja, kenapa saya harus memilih A? Padahal di B juga ada fiturnya.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi reliability :
- Type checking
- Exception handling
- Restricted aliasing
- Readibility dan writability
D. Cost
Biaya. Permasalahan biaya merupakan salah satu faktor yang terpenting juga dalam mengambil keputusan bahasa apa yang akan dipakai dalam pembuatan software. Pikirkan matang-matang berapa biaya awal dan biaya berjalan yang akan kita tanggung jika menggunakan suatu bahasa. Apakah bahasa tersebut bersifat open source atau berlisensi ? Apakah butuh membeli/menyewa server khusus untuk menjalankan program yang dibuat dengan bahasa tersebut? Apakah sampai perlu melakukan training programmer? dan lain sebagainya.
Empat faktor diatas merupakan beberapa faktor utama yang menurut saya perlu dibahas, namun terlepas dari faktor-faktor yang sudah ada di atas, sebenarnya masih banyak lagi kriteria yang dapat kamu bandingkan. Untuk lebih lengkapnya, coba baca kembali artikel berikut.
Terima Kasih.