Konfigurasi IP Address di Debian
30 August 2016 Comments Linux , Networking System , Operating System , Tutorial DebianMahir Koding – IP Address dalam dunia jaringan merupakan sebuah bagian yang sangat penting. Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. IP Address bagaikan sebuah “alamat” atau nomor komputer di sebuah lingkup. Sebagai contoh dalam perumabah/komplek akan ada puluhan rumah di dalamnya. IP Address akan berfungsi sebagai alamat dalam berkomunikasi antar rumah di komplek tersebut.
Berikut adalah langkah konfigurasi IP Address di debian :
Pastikan anda sudah login sebagai root. Jika belum, ketikkan perintah “su” lalu isikan password root yang sesuai saat instalasi.
Kemudian, ketikkan perintah berikut untuk membuka konfigurasi ip address.
nano /etc/network/interfaces
Disini kita bisa melihat konfigurasi IP Address yang sudah ada/default.
Silahkan ganti/tambahkan baris berikut untuk mengganti IP Address menjadi 192.168.1.10 dengan gateway 192.168.1.1
auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.10 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1
Jika sudah, save konfigurasi dengan Ctrl + X lalu Yes (Y) -> Enter.
Restart service networking untuk menerapkan perubahan yang barusan diganti.
service networking restart
Coba lihat konfigurasi yang dilakukan dengan perintah ifconfig.
Selesai.
Notes :
- Address = IP Adress yang diinginkan.
- Subnet Mask
Istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. - Gateway
Komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.